tempat pencurah rasa, pendengar cerita, pembagi keluh kesah, penyemangat batin, penjerat humor dan pembahagia kehidupan.

Sabtu, 16 April 2011

semut. semut.. semut...

goggle punya
Sekitar dua minggu ini, setiap kali saya menonton berita di televisi, kerap kali saya menemui berita "wabah ulat bulu". Meskpun saya sering gonta-ganti channel tv, tetap saja bertemu berita itu barang satu atau dua kali. Kejadian ini menjadikan saya berfikir tentang semut hitam yang sekarang banyak berkeliaran di dinding tembok dan lantai rumah saya. Lebih tepatnya dimulai sejak siang kemarin (15/04/11), para serdadu imut (semut) tiba-tiba berbaris merayap menuju ke dalam rumah saya.
Kata Ibu saya, penyebabnya pohon pelem (mangga) milik tetangga ditebas karena mereka takut dengan berita ulat bulu di tivi-tivi. alhasil semut itu yang semula bermukim di pohon pelem bingung dan segera siaga satu untuk mencari rumah baru. nah, kok ya kebetulan sekali yang dipilih sebagai rumah baru itu rumah saya. Jadinya sudah bisa ditebak banyak sekali berkeliaran semut di rumah saya.
Malam kemarin, Bapak saya segera mengambil ancang-ancang untuk memutus jalur semut itu. Diambilnya minyak gas dan disaput-saputkan di dinding rumah saya. Langkah yang cukup berhasil (untuk sementara waktu). Sepagi ini, saya sudah berjumpa lagi dengan para semut hitam itu. Entah, hal apa lagi yang bisa kami sekeluarga lakukan untuk menghalau mereka.
Kejadian ini membuat saya berfikir dan berfikir. Kasihan betul para mahkluk ini, rumah mereka digusur oleh manusia, tak berdaya, tanpa asa. Mahkluk ini tidak bisa berdemo (hentikan penggususran!!) seperti kita. Mereka pasrah dan berusaha untuk tetap hidup. Gitu, saya juga berfikir bukankan kita para manusia juga menjadi wabah bagi mereka (hewan-hewan). Kasus wabah ulat bulu misalnya, daerah probolinggo yang dijadikan sentra perkebunan pelem merubah habitat alami ini dari kenampakan aneka pohon menjadi pohon pelem semua. Yah,,, berbagai alasan melatarbelakangi perubahan ini. Demi kemahsalhatan kehidupan ekonomi manusia itu sendiri lah... tapi tanpa dinyana, sikap manusia ini membuat binatang kebingungan dan kesulitan berkembang. entahlah,,, itulah pemikiran saya tentang hal itu.
Saya jadi merenung lagi, manusia diciptakan dengan akal sehingga mampu bermetamorfosis dalam segala lini. sedangkan hewan yang tak mampu beradaptasi dengan baik, punahlah mereka...Kini hukum alam semakin kejam, semakin lama semakin menjadi. Sedikit sekali berita yang meng-ekspose tentang rawannya habitat para binatang seperti kera, ular, dan masihh banyak lagi... setahu saya malah selain kita (sebagai manusia) yang sudah menjarah habitat mereka, kita juga (sebagai predator utama) semakin gila membasmi mereka. Ngeri sekali dunia ini, kejam sekali kehidupan ini. 
Saya menonton siaran BBC bebapa waktu yang lalu, lagi-lagi mendapati tema tentang semakin rusaknya bumi ini. Namun, kembali yang merasakan dampak nyatanya adalah makhluk-makhluk yang tak berakal itu (binatang-binatang). Manusia benar-benar (secara perlahan dan pasti) mengubah wajah bumi ini. Saya berkaca, meskipun sempit sekali nampaknya, ternyata saya belum melakukan apa-apa untuk bumi ini. Bahkan saya merasa tak peduli. Tapi saya mencoba (setidaknya dari sekarang) untuk melakukan hal yang bermanfaat dan tidak merugikan kehidupan.     
Kembali ke serdadu imut (semut), yang sekarang tergusur sedang berusaha untuk tetap berkembang dalam koloninya sembari mencari sarang baru. Yah... semoga saja bukan lemari-lemari yang dijadikan rumah baru mereka... bisa gaswat.

1 komentar:

  1. NICE...
    pengembangan pola pikir terhadap keadaan mengalir enak. Membawa pesan tanpa menggurui, perpaduan yang enak,

    happy writing
    lanjutkan terus ya...

    BalasHapus